Sejarah Reog Ponorogo: Syarat Cinta Dewisenggolangit pada Prabu Kolosewandono

Oleh: Risqi Sugiyarti

Reog Ponorogo merupakan kesenian khas Jawa Timur yang sudah tidak asing lagi bagi warga Indonesia karena kepopulerannya. Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa. Namun bagaimana sejarah mengatakan awal mula terciptanya Reog Ponorogo ini ??

Rizki yang ditemui pada pertunjukan gebyar budaya reog ponorogo pada Rabu 12 Juni lalu mengatakan, “Kalau sejarah reog, Biasanya dalam pertunjukan reog itu kita ambil dalam versi batarangin, batarangin ponorogo. Yang dimana salah satu Raja Batar Angin yang bernama Prabu Kolosewandono ingin mempersunting putri Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Senggolangit, dewi ini mau menerima lamaran asalkan sang prabu ini mampu memenuhi styarat-syarat yang diinginkan.”

Lebih lanjut Rizki menjelaskan, bahwa syarat-syaratnya Sang Prabu harus bisa dapat menghadirkan tontonan atau hiburan yang belum pernah ada di jagat raya ini, prabu harus bisa menghadirkan sosok binatang yang berkepala dua, menghadirkan kurang lebih 140 kuda kembar atau yang lebih dikenal sembrani yang identik dengan kulit warna putih dengan rambut dan ekornya yang warna emas. Ketika prabu berangkat ke Kerajan Kediri yang ditemani sang patih Bujang Anom, prajurit dan pengiringnya ketika sampai di Hutan Nudoyo sang prabu dihadang oleh salah satu raja yang galak yaitu Singo Barong penguasa Kerajaan Nudoyo Blitar dan terjadilah peperangan. Dengan kesaktian Prabu Kolosewandono yang bernama cempeti atau pecut digunakan untuk menaklukan Prabu Singo Barong yang selalu ditemani burung merak. Dengan kesaktian Prabu Kolosewandono, Singo Barong disabda menjadi satu dengan burung merak yang kemudia dibawa ke Kerajaan Kediri sebagai tambahan perlengkapan syarat yang diminta Dewi Senggolangit dan diamai lah Reog Ponorogo.

Banyak versi yang menjelaskan sejarah adanya Reog Ponorogo, sehingga banyak cerita yang berkembang tentang bagaimana awal mula terciptanya Reog Ponorogo. Budaya dan sejarah memang hal yang sulit untuk dilepaskan, sehingga dengan adanya banyak budaya di Indonesia ini sepatutunya kita untuk belajr dan mengtahui tentang sejarah budaya itu sendiri. Sejarah memang hanya sebuah cerita di masa lalu, namun tanpa sejarah tak kan ada cerita di masa depan.